Saturday, February 11, 2017

GAMBAR

Suhu menulis kami sedang dikarantina. Begitu istilah yang dipakai Kang Benny. Tak ada penjelasan beliau apa itu arti karantina. Beberapa hari tak muncul, grup jadi sepi, kehilangan ruh.

Namun sejak tadi malam, menjelang tidur, aku menyimak, grup menjadi agak hidup karena adanya diskusi. Pemulainya, entah Fifi entah Hendra. Salut kepada keduanya. Diskusi yang berisi. Diskusi berlangsung hingga dini hari. Masuk kemudian Cak Mo dan Awan kemudian Tidi, lalu Nur. Diskusi semakin hidup.

Aku hanya bisa membaca mencuri curi, sambil berdandan sebelum ke kantor dan di dalam ruang pelatihan. Karena materi yang "gimana gitu", aku jadi terinspirasi mengetik tulisan ini.

Diskusi panjang menimbulkan semangat untuk kopdar. Sungguh grup ini. menemukan ruhnya tersendiri sehingga para anggota ingin "makan nasi timbel bersama, duduk di tikar, di sebuah taman".  Belum ada kesepakatan kapan akan dilaksanakan tetapi aku sungguh menunggu acara itu.

Diskusi akhirnya diakhiri oleh Fifi dengan mengupload gambar berikut pesan agar memberi komentar atas gambar tersebut. Gambar Fifi menambah solid suasana hati dan pikiranku di ruang pelatihan ini: bosan, datar, akhirnya mengantuk. Oya, materi pelatihan adalah Surat Utang Negara.

Gambar itu menunjukkan pemandangan yang sejuk dengan background  biru pegunungan  dan latar depan hijau tosca danau serta hijau daun pepohonan dan rumput. Pegunungan, pohon dan danau itu ditingkah bungalow dengan jendela lebar menghadap  danau dan di depan bungalow   tertambat perahu.

Aku membayangkan sedang berada di salah satu ruang di bungalow itu. Jendela lebar memuaskan mataku untuk melihat ke danau dan pegunungan di kejauhan. Di depan bungalow ada padang rumput. Aku mencium bau kopi dari secangkir yang tersaji di meja di depanku sambil duduk pada sebuah easy chair. Di dekat cangkir kopi ada piring kecil berisi satu tart kecil dan seiris bika ambon. Di tengah meja terdapat vas bunga kristal agak tinggi yang  disesaki potongan sedap malam berwarna putih. Harumnya menambah suasana santai suasana.

Sesekali aku mendongak melihat slide. Sudah hampir sejam aku di ruangan pelatihan, slide berwarna abu abu itu belum berganti. Sang pemberi materi seorang anak muda dengan suara datar.

Aku kembali melihat gambar yg diupload Fifi. Mencari cari apa lagi yang bisa kuceritakan. Lama kelamaan gambar itu buram. Penyaji jadi "makhluk halus", kadang tampak kadang tidak, suaranya antara ada dan tiada. A ..ku....a...k....u.....

(Aku lupa tanggal berapa menulis ini).

No comments:

Post a Comment